Halaman

Daftar Blog Saya

Jumat, 15 Juni 2012

Miskin itu bukan takdir tuhan

Ya, sayapun, seperti juga jutaan manusia lainnya di dunia, pernah berpikir bahwa kemiskinan adalah takdir Tuhan yang telah ditetapkan-Nya untuk kita.

Biasanya, manusia sampai pada kesimpulan ini setelah semua perjuangan dan usaha yang dilakukannya untuk mengubah nasib mereka tersebut tidak membuahkan hasil sebagaimana diharapkan.

Mereka yang telah bertahun-tahun, atau bahkan semenjak lahir, terjebak dalam kerasnya hidup yang penuh kekurangan, penderitaan dan kepapaan, tanpa tahu lagi bagaimana jalan keluarnya, biasanya kemudian menyimpan energi mereka dalam berusaha lebih keras lagi dan memilih untuk percaya bahwa kemiskinan mereka adalah takdir mati dari Yang Maha Kuasa.

Lalu, cara berpikir ini secara sadar ataupun tidak kemudian diwariskan ke generasi selanjutnya, yang otomatis juga akhirnya terjebak dalam nasib yang sama. Sehingga kemiskinan tersebut akhirnya berurat berakar, dan menjadi benteng yang sangat sulit ditembus baik oleh mereka yang terjebak di dalamnya, maupun oleh mereka yang mencoba menolong dari luar.

Bahkan yang mencoba mengangkat kaum papa ini dari jurang kemiskinan pun bisa jadi juga akhirnya tertular oleh pemikiran bahwa mungkin kemiskinan tersebut adalah memang sudah takdir, karena kok susah sekali diberantasnya, ya.

Tetapi bukan, pembaca yang budiman, kemiskinan bukanlah takdir, paling tidak ia bukanlah takdir mati yang tidak bisa diubah lagi.

Justru sebaliknya. Bila Anda sekarang ini miskin, maka itu adalah pelajaran hidup Anda untuk bisa keluar dari labirin kemiskinan di mana Anda telah ditempatkan.

Itulah misi yang ditetapkan Tuhan dengan kehidupan Anda.

Jadi pastilah kemiskinan itu bisa diubah, karena Tuhan tidak akan menggariskan "Mission Impossible" bagi umat-Nya.

Kemiskinan bukan takdir melainkan misi hidup yang telah ditetapkan untuk Anda untuk mencari jalan keluar dari dalamnya.


Hidup miskin bukan "kemuliaan"

Dan jangan salah pula, hidup miskin itu tidak lebih mulia, lho, karena itu bukan kehendak Tuhan sebenarnya, seandainya Anda tahu.

Sering orang keliru berpikir, saya miskin ini karena sudah takdir, tidak apa-apa, ini kan hanya sementara. Yang penting nanti di akhiratnya.

Sekarang saya tanya, bila Anda miskin harta di dunia, bagaimana Anda bisa melakukan apa yang Tuhan minta sebagai syarat untuk bisa masuk surga-NYA?

Agama menuntunkan bahwa, "Kebersihan sebagian daripada iman." Mana bisa para gembel, gelandangan, atau kaum tuna wisma lainnya, misalnya, memenuhi ini, sementara kehidupan mereka berkutat dengan kekumuhan?

Tuhan menyuruh kita mengeluarkan zakat, infaq dan sedekah. Bagaimana kita memenuhi perintah ini, sementara untuk makan saja, kalau kita miskin, kita tidak ada?

Tuhan menyuruh kita banyak-banyak menolong sesama. Mana mungkin ini jadi prioritas Anda ketika menolong diri sendiri saja Anda tidak bisa?

Lalu, kalau karena kemiskinan Anda, Anda jadi terjebak dalam 'melakukan segala cara' demi menikmati sedikit saja kemudahan hidup di dunia? Apa ya itu tidak akan memungkinkan Anda terperosok ke jalan yang lebih buruk lagi?

Betapa sering kita mendengar mereka yang miskin melakukan hal-hal yang di luar nalar kita karena kemiskinannya. Misalnya, menjual anak mereka, menjual tubuh mereka, menjual martabat mereka.

Coba saya tanya Anda yang punya pembantu di rumah, misalnya. Berapa usia pembantu Anda? Kalau mereka sudah cukup umur, ya bagus-lah, tapi saya tahu, banyak sekali para gadis kecil yang baru lulus SD dari kampung, merantau ke kota hanya untuk menjadi PRT.

Bukankah mereka masih kanak-kanak dan harusnya mendapatkan hak mereka untuk bersekolah, mendapat pendidikan dan mengenyam kehidupan yang terlindungi kasih orang tua?

Itu semua tidak mereka dapatkan karena kemiskinan keluarga mereka.

Ada ibu tega membuang bayinya karena takut tidak bisa menghidupi. Ada ayah rela mencopet, mencuri, merampok dsb. demi mencari sesuap nasi. Dan kisah-kisah semacam ini.

Intinya, akan ada banyak hal yang jadi tidak bisa kita lakukan selama kita miskin.

Apalagi bila kemiskinan yang kita derita itu berurat akar dari cara berpikir kita.

Kemiskinan Mental atau Mental Miskin (Poverty Consciousness)

Banyak orang yang sebenarnya sudah berkecukupan hidupnya, tetapi karena mereka MISKIN secara jiwa, mereka juga terus berlomba, bersaing, sikut sana, sikut sini, ambil itu, ambil ini, walaupun yang bukan haknya, untuk terus menambah kekayaan mereka. Mereka tega menginjak siapapun, membabat habis yang menghalangi jalan mereka menambah kekayaan.

Kemiskinan, baik yang benar terjadi secara fisik maupun yang ada di mentalitas manusia, sungguh berbahaya.

Baik di dunia maupun di akhirat, akan sulit bagi mereka yang "miskin" tersebut bersaing dengan yang "kaya".

Jadi jangan salah, Tuhan ingin Anda semua kaya. Apalagi kalau kekayaan Anda tadi membuat Anda jadi manusia yang lebih baik dan berguna.

Dan karenanya, kemiskinan Anda bukan salah Tuhan. Kalau ada yang bilang, kemiskinan dan semua kesengsaraan yang Anda alami itu kehendak Tuhan, itu bohong. Tuhan menyayangi kita dan menghendaki kita kemudahan.

In a nutshell:

Kemiskinan, baik yang benar terjadi secara fisik maupun yang ada dalam mentalitas manusia, sungguh berbahaya.
Bersama kita harus memberantasnya.

Misi Hidup

Saya pernah tulis sebelumnya di bagian keistimewaan sistem Sukses Total, bahwa kita harus belajar dari hidup kita. Katakan kita terlahir miskin. Kita harus belajar untuk mengubahnya. Itulah misi hidup kita di dunia. Karena kalau kita mampu sebagai manusia, kita akan bisa 'mengabdi' kepada Tuhan dengan lebih baik lagi.

Anda bisa jadi terlahir miskin. Itu memang takdir Anda. Tapi ini bukan takdir mati yang artinya tidak bisa diubah sama sekali.

Tidak masalah Anda terlahir miskin, tapi itu tidak berarti Anda harus mati dalam keadaan miskin, kan?

Anda bisa mengubahnya bila memiliki kemauan dan tahu caranya.

Kemauan datang dari diri Anda sendiri, sementara beberapa alternatif cara mengubah kemiskinan ada kami ajarkan di sini.

Kalau Anda kebetulan sudah tidak miskin lagi, alangkah mulianya bila Anda membantu kami menjalankan kampanye memberantas kemiskinan ini dengan mengajarkan cara mengubahnya dimulai dari dalam diri seperti yang kami ajarkan di sini.

Bersama kita bisa. Bersama membuat upaya kita lebih berdaya guna lagi. Terima kasih atas dukungannya.
terimakasih sahabat........
salam sukses...hery®team
www.pinjaman-uang.com
www.jaminan-bpkb.com
www.pinjaman-tunai.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar