Halaman

Daftar Blog Saya

Sabtu, 30 Juni 2012

Tanpa pinjam uang seperti takhidup 02199687811

idup tanpa pinjaman sama seperti makan tak bergaram. Begitu prinsip hidup sebagian masyarakat Indonesia. Maklum, rakyat Indonesia masih memikirkan hidup dari bulan ke bulan. Padahal, Amerika, Rusia, Inggris, dan Cina, sudah berpikir berwisata dari bumi ke bulan. Pertanggungjawaban dana pinjaman itu kadang tak jelas. Gali lubang tutup lubang. Gaji habis untuk membayar pinjaman bulan sebelumnya adalah hal lumrah di sekitar kita.

Bagaimana Hidup Tanpa Dana Pinjaman?

Pertanyaan sebelumnya adalah bisakah hidup tanpa dana pinjaman? Bisa. Kuncinya adalah jangan berpikir uang mengikuti kebutuhan kita tetapi kitalah yang mengikuti uang. Sulit. Sangat sulit memang. Perlu mental baja dan komitmen kuat untuk tidak tergiur dana pinjaman yang terkadang ditawarkan secara obral oleh lembaga pengutang.

Iming-imingnya beragam, misalnya dalih kredit tanpa agunan atau kredit dengan bunga nol persen. Godaan tersebut memang sangat maut. Ditambah kartu kredit yang bisa dipakai hingga 50 juta rupiah per hari bagi pemegang kartu premium dari suatu bank besar di Indonesia. Dana pinjaman yang seolah seperti uang jatuh dari langit itu bisa membuat orang buta mata dan buta hati.

Kehidupan sangat konsumtif dan hedonisme yang sudah merajarela akan membuat orang membutuhkan uang banyak. Namun, bila mau dipikir, dengan hidup sederhana dan tidak banyak mengumbar rasa ingin, kehidupan tetap saja terasa indah dan damai. Yang penting makan sehat, hidup sehat dan teratur, piknik cukup keliling dari taman ke taman kota atau museum-museum yang ada di dalam kota saja.

Utang Adalah Janji Kejujuran

"Tolonglah, saya baru saja kecopetan dan anak saya kelaparan. Saya butuh uang untuk pulang. Pinjami saya Rp200.000,00 saja. Setelah mudik, uang langsung saya kembalikan. Oya, transfernya jangan ke rekening saya, tetapi ke rekening Pak Polisi di sini. Tolonglah!" Kalimat SMS yang sangat memelas.

Kalau penerima SMS orang yang belum mengenal sang pengirim dengan baik, mungkin saja tidak hanya Rp200.000,00 yang dikirim, tetapi malah lebih. Bahkan, tidak dianggap utang. Namun, ini SMS dari seseorang yang sangat hobi ngutang dan sedihnya orang tersebut juga hobi memberikan alasan berjuta warna hingga akhirnya yang memberi utangan keki, sebal, dan tidak menagih kembali.

Potret ini mungkin saja banyak terjadi di lingkungan Anda. Berhati-hatilah, jangan sampai tertipu dua kali dengan orang seperti ini. Dana pinjaman yang dia dapatkan kadang habis hanya untuk membeli rokok atau hal-hal tidak penting lainnya. Terkadang, agak sulit membedakan mana orang yang benar-benar jujur dan mau mengembalikan utangnya tepat waktu dan mana yang hanya berkedok mengutang tapi sesungguhnya mau menipu.

Hutang adalah janji kejujuran. Bila berniat tidak mengembalikan uang pinjaman, bisa dikatakan bahwa orang tersebut telah berkhianat pada kejujurannya sendiri. Orang seperti ini sudah menggadaikan harga dirinya dengan sangat murah. Semoga kita semua terhindar dari sifat seperti ini.

Bicara dengan Pengemplang Utang

Bila sudah tahu watak seseorang yang tidak suka atau sulit mengembalikan hutang, hal yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut.

Ajaklah dia membicarakan kesulitannya dan seberapa mampu dia mengembalikan utangnya. Berilah dia tenggat waktu yang agak lebih lama untuk melunasi utangnya.

Bila dia memang dalam kesulitan dan pinjaman (utang) dipakai untuk kebutuhan pokok, bantulah dia melunasi utang-utangnya.

Bila dia mau berutang lagi, lebih baik beri uang sekadarnya dan katakan kali ini Anda tidak bisa memberi pinjaman uang lagi.
*salam sukses sobat...hery®team*
02199687811 - bb pin 226ED4C5
---- www.pinjaman-uang.com ----
---- www.jaminan-bpkb.com ----
---- www.pinjaman-tunai.com ----

Tidak ada komentar:

Posting Komentar